Konsep Asuhan Neonatus, Bayi serta Anak Balita

Konsep Asuhan Neonatus, Bayi serta Anak Balita
Bayi hingga usia kurang dari satu bulan merupakan golongan umur yg paling rentan atau memiliki risiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yg dilakukan buat mengurangi risiko tersebut antara lain dengan melakukan persalinan yg ditolong oleh tenaga kesehatan dan pelayanan kepada neonatus (0-28 hari). Dalam pelayanan kesehatan neonatus, petugas selain melakukan pemeriksaan kesehatan bayi juga menyampaikan konseling perawatan bayi kepada ibu.

A.Adaptasibayi Baru lahir terhadap kehidupan di luar uterus

Proses Adaptasi fisiologi yg dilakukan bayi baru lahir perlu diketahui dengan lebih baik oleh tenaga Kesehatan khususnya bidan yg bertanggung jawab terhada ibu dan bayi baru lahir, ketika lahir, bayi baru lahir harus beradapatasi dengan keadaan yg sangat tergantung menjadi mandiri. Banyak perubahan yg akan dialami oleh bayi yg semula berada dalam lingkungan rahim ke lingkungan luar rahim, kemampuan adaptasi fisiologi bayi baru lahir dianggap juga Homeostasis

Homeostasis neonatus ditentukan oleh ekuilibrium antara maturitas dan status gizi. Kemampuan Homeostasis pada neonatus kurang bulan tergantung masa gestasi. Matriks otak belum sempurna sehingga gampang terjadi perdarahan intrakranial.

1.Adaptasi sistem pernafasan

Sistem pernafasan ialah sistem paling tertantang ketika perubahan dari lingkungan intra uteri ke lingkungan eksra uterin. Organ yg bertanggung jawab buat oksigenasi janin sebelum bayi lahir ialah plasenta janin mengembangkan otot-ototyang diperlukan buat bernafas dan memperlihatkan gerakan bernafas sepanjang TM II dan TM III cairan yg mengisi verbal dan trachea keluar sebagian dan udara mulai mengisi saluran trachea. Pernafasan pertama pada bayi baru lahir normal terjadi dalam waktu 30 Menit pertama sehabis bayi lahir. Usaha bayi pertama kali buat mempertahankan tekanan alveoli, selain adanya surfaktan yg dengan menarik nafas dan mengeluarkan nafas dengan merintih sehingga udara tertahan di dalam. Respirasi pada neonatus biasanya pernafasan dengan diafragmatik dan abdominal, sedangkan frekuensi dan dalamnya belum teratur.Apabila surfaktan berkurang maka alveoli akan kolaps dan paru-paru kaku sehingga terjadi atelektasis. Dalamkeadaan anoksia neonatus masih dapat mempertahankan hidupnya karena adanya kelanjutan metabolisme anaerob.

Proses Pernafasan Pertama

Nafas aktif pertama merangkai peristiwa-peristiwa tanpa gangguan yg membantu sirkulasi perubahan janin menjadi sirkulasi dewasa, mengosongkan paru dan caira menetapkan volume paru neonatus dan karakteristik fungsi paru pada bayi baru lahir, dan mengurangi tekanan arteri pulmonalis. Ketika kepala dilahirkan, lendir keluar dari hidung dan verbal, banyak bayi baru lahir mega-megap dan bahkan menangis ketika itu, oleh karena itu pengisapan verbal dan hidung dengan sebuah suction dari karet nir diperlukan. Alat penghisap baru digunakan apabila usaha nafas bayi baru lahir ber kurang atau ketika mekonium perlu dibersihkan dari jalan nafas. Stimulasi fisik yg perlu dilakukan buat membantu proses pernafasan awal ialah dengan melakukan rangsangan taktil, seperti mengusap punggung bayi, mengeringkan badan bayi dan menjentikkan dengan lembut telapak kaki bayi. Jangan lakukan stimulasi fisik yg berlebihan pada bayi baru lahir.

2.Adaptasi sistem sirkulasi peredaran darah.

Aliran darah dari plasenta berhenti pada ketika tali pusat di klem. Tindakan ini meniadakan suplay oksigen plasenta dan menyebabkan terjadinya reaksi-reaksi dalam paru sebagai respons terhadap tarikan nafas pertama. Setelah lahir darah BBL harus melewati paru untukmengambil oksigen dan mengadakan sirkulasi melalui tubuh guna mengantarkan oksigen keseluruh jaringan. Untuk membuat sirkulasi yg baik, kehidupan di luar rahim harus terjadi2 perubahan besar yaitu

a.Penutupan foramen ovale pada atrium jantung.

b.Perubahan duktus arteriousus antara paru-paru dan oarta.

Perubahan sirkulasi ini terjadi yg akan terjadi perubahan tekanan pada seluruh sistem pembuluh. Oksigen menyebabkan sistem pembuluh mengubah tekanan dengan cara mengurangi /meningkatkan resistensinya, sehingga mengubah sirkulasi darah.

Dua peristiwa yg merobah sistem pembuluh darah :

a)Pada ketika tali pusat di potong resistensi pembuluh sistemik meningkat dan tekanan atrium kanan menurun, tekanan atrium menurun karenabekurangnya sirkulasi darah ke atrium kanan tersebut.hal ini menyebabkanpenurunan volumedan tekanan atrium kanan itu sendiri. Kedua kejadian ini membantu darah dengan kandungan oksigen sedikit mengalirke paru-paru buat menjalani proses oksigenisasi ulang.

b)Pernafasan pertama menurunkan resistensi pada pembuluh darah paru-paru dan meningkatkan tekanan pada atrium kananoksiga pada pernafasan ini menimbulkan relaksasidan terbukanya sestem pembuluh darah paru. Peningkatan sirkulasi keparu-paru mengakibatkan peningkatan volume darah dan tekanan pada atrium kanan dengan peningkatantekanan atrium kanan ini dan penurunan pada atrium kiri, foraman kanan ini dan penurunan pada atrium kiri, foramen ovali secara fungsional akan menutup.

Dalam beberapa ketika, perubahan yg luar biasa terjadi dalamjantung dan sirkulasi darah bayi baru lahir. Walaupun perubahan ini nir selesai secara anatomis dalam beberapa minggu, penutupan fungsional foramen ovale dan duktus arteriosus terjadi setelah bayi baru lahir. Sangat pentingbagi bidan buat memahami bahwa perubahan sirkulasi janin kesirkulasi bayi baru lahir secara holistik saling bekerjasama dengan fungsi pernafasan dan oksigen yg adekuat.

3.Adaptasi suhu

Bayi baru lahir memiliki kecenderungmenjadi cepat stres karena perubahan lingkungan dan bayi harus beradaptasi dengan suhu lingkungan yg cenderung dingin diluar. Terdapat empat mekanisme kemungkinan hilangnya panas dari bayi baru lahir kelingkungannya, yaitu

1)Konduksi,panas dihantarkan dari tubuh bayi ke benda disekitarnya yg korelasi langsung dengan tubuh bayi.

2)Konveksi, panas hilang dari tubuh bayi ke udara di sekitarnya yg sedang bergerak

Contohnya : membiarkan bayi terlentang di ruang yg nisbi dingin.

3)Radiasi, panas dipancarkan dari tubuh bayi, keluar tubuhnya ke lingkunan yg lebih dingin

Contohnya : bayi baru lahir dibiarkan dalam keadaan telanjang

4)Evaporasi, panas yg hilang melalui proses penguapan kepada kecepatan dan kelembaban udara.

Contohnya : bayi baru lahir yg nir dikeringkan dari cairan amonium.

Untuk itu seorang bidan harus melakukan pencegahan kehilangan panas dengan segera mengeringkan badan bayi dari cairan amnion, menyelimuti bayi, menempatkan bayi pada tempat yg hangat dan jangan menggunakan stetoskopdingin buat memeriksa bayi.

Mekanisme penggunaan lemak coklat.

Sumber termoregulasi yg digunakan bayi baru lahir ialah denganpenggunakanlemak coklat, lemak coklat berada di daerah inerskapula,disekitar leher, aksila, sekitar masuk toraks, disepanjang kolumna vertebralis dan sekitar ginjal.

Panas yg dihasilkan dari aktifitas lipid dalam lemak coklat dapat menghangatkan bayi baru lahir dengan meningkatkan produksi panas hingga 100 %.

Cadangan lemak coklat lebih banyak masih ada pada bayi baru lahir nisbi bulan di banding dengan bayi lahir prematur, sehingga badan harus lebih menjaga sistem termoregulasi terutama pada bayi baru lahir prematur.lemak coklat nir dapat di produksi kembali oleh bayi baru lahir. Cadangan lemak coklat akan habis dalam waktu singkat dengan adanya stress dingin

4.Perubahan sistem pencernaan

Pada sat janin masih dalam kandungan melakukan kebiatan menghisap dan menekan pada usia kehamilan atermm sedangkan refleks gumoh dan batuk baru terbentuk pada sat persalinan. Reflek menghisap dan menelan ASI sudah dapat dilakukan bayi ketika bayi diberikan kepada ibunya buat menyusu. Reflek ini terjadi yg akan terjadi adanya sentuhan pada langit-langit verbal bayi yg memicu bayi buat menghisap dan adanya kerja peristaltik pengecap dan rahang yg memeras air susu dan payudara ke kerongkonganbayi sehingga memicu refleks menelan. Kemampuanbayi baru lahir nisbi bulan menelan dan mencerna makanan selain ASI masih terbatas. Kemampuan sistem pencernaan buat mencerna protein, lemak dan karbohidrat belum efektif. Hubungan oesofagus bawah dan lambung belum sempurna , sehingga seringkali menimbulkan terjadinya gumoh pada bayi baru lahir, apabila mendapatkan ASI yg terlalu banyak, lebih dari kapasitas lambung.

5.Perubahan sistem imun, sistem imun bayi baru lahir masih belum matang , sehingga menyebabkan neonatus rentan terhadap berbagai infeksi dan alergi. Sistem imun yg matang akan menyampaikan kekebalan alami maupun yg didapat. Kekebalan alami terdiri dari struktur pertahanan tubuh yg mencegah atau meminimalkan infeksi.

Berikut beberapa contoh kekebalan alami meliputi :

a.Perlindungan oleh kulit membran mukosa,

b.Fungsi saringan saluran nafas

c.Pembentukan koloni mikroba oleh kulit dan usus,

d.Perlindungan kimia oleh lingkungan asam lambung,

Bayi memiliki immunoglobulin ( lg ) guna meningkatkan sistem imunitas yg disekresi oleh limfosit dan sel-sel plasma.

Berikut antibodi yg di dapat bayi baru lahir :

1)immunoglobulin C( lg C )

lg C didapat bayi sejak dalam kandungan melalui plasenta dari ibunya. Bayi kurang bulan mendapatkan lg C lebih sedikit dibandingkan dengan bayi yg nisbi bulan, sehingga bayi kurang bulan lebih rentan terhadap infeksi.bayi mendapatkan imunitas dari ibunya ( imunitas pasif ) dalam jumlah yg bervariasi dan akan hilang sampai usia 4 bulan berdasarkan dengan banyaknya kuantitas lg C yg diterimanya. Komponen fungsional yg terkandung dalam lg C ialah zat anti yg terutama terbentuk pada respon awam sekunder, dan merupakan anti bakteri, anti virus dan anti jamur. Setelah lahir, bayi akan membentuk sendiri immunoglobulin C

berikut ini ialah antibodi lg C :

Virus : rubella, measles, mumps, Variola, dan Poliomeilitis

Bakteri : Dipteri, tetanus, dan anti bodi staphilococcus

2)Immunoglobulin M ( lg M )

( lg M ) nir mampu melewati plasenta karena memiliki berat molekul yg lebih besar di bandingkan lg C. Bayi akan membentuk sendiri ( lg M ) segera setela lahir ( imunitas aktif ) Komponen fungsionalnya terbentuk pada respon imun primer, biasanya bekerjasama dengan reaksi aglutinasi dan fiksasi komplemen.

Namun( lg M )dapat di temukan pada tali pusat bila ibu mengalami infeksi selama kehamilannya, lg M kemudian di bentuk oleh sistem imun janin, sehingga bila pada tali pusat masih ada lg M membuktikan bahwa janin mendapatkan infeksi selama kehamilan, seperti TORCH yaitu : Toxoplasmosisi, others ( Sipilis ), rubella, Cytomegalic, dan herpes.

3)Immunoglobulin A ( lg A )

Dalam beberapa minggu setelah bayi lahir, bayi akan memproduksi lg A ( imunitas aktif ). lg A nir dapat di transferkan dari ibu ke janin. Terbentuknya lg A pada rangsangan terhadap selaput lendir dan berperan dalam kekebalan terhadap infeksi dalam sirkulasi darah, sekresi saluran pernafasan dan pencernaan yg akan terjadi melawan beberapa virus yg menyerang daerah tersebut seperti Poliomeilitis dan E. Coli.

B.Pencegahan Infeksi

Pencegahan Infeksi merupakanpenatalaksanaan awal yg harus dilakukan pada bayi baru lahir karena bayi baru lahir sangat rentan terhadap infeksi. Pada ketika penanganan bayi baru lahir, pastikan penolong buat melakukan tindakan pencegahan infeksi.

Tindakan-tindakan pencegahan infeksi bayi baru lahir sbb.

1.Mencuci tangan secara saksama sebelum dan sehabis melakukan korelasi dengan bayi

2.Memakai sarung tangan higienis ketika melayani bayi yg belum dimandikan

3.Memastikan semua peralatan telah disterilkan

4.Memastikan semua perlenkapan bayi dalam keadaan higienis,

5.Memastikan semua alat-alat yg bersentuhan dengan bayi dalam keadaan higienis,

6.Menganjurkan ibu menjaga kebersihan diri, terutama payu dara,

7.Membersihkan muka, pantat,dan tali pusat bayi dengan air higienis hangat dan sabun setiap hari,

8.Menjaga bayi dari orang-orang yg menderita infeksi.

Upaya lain buat mencegah infeksi sbb.

1.Pencegahan infeksi pada tali pusat,

Upaya dilakukan dengan cara merawat tali pusat agar luka tersebut tetap higienis. Dilarang membubuhkan atau mengoleskan ramuan, abu dapur, dan sebagainya pada luka tali pusat karena akan menyebabkan infeksi, tetanus, dan kematian. Tanda infeksi tali pusat yg harus di waspadai antara lain : kulit disekitar tali pusat berwarna kemerahan, ada pus/nanah dan berbau busuk.

2.Pencegahan infeksi pada kulit,

Beberapa cara yg diketahui dapat mencegah terjadinya infeksi pada kulit bayi baru lahir ialah meletakkan bayi di dada ibu, agar terjadi korelasi kulit langsung antara ibu dan bayi, sehingga menyebabkan terjadinya kolonisasi mikroorganisme ibu yg cenderung bersifat patogen, dan adanya zat antibodi bayi yg sudah terbentuk dan terkandung dalam ASI.

3.Pencegahan infeksi pada mata bayi baru lahir,

Cara mencegah infeksi pada mata bayi baru lahir ialah dengan menyampaikan salep mata atau obat tetes mata dalam waktu 1 jam setelah bayi lahir buat mencegah oftalmia neonatorium, abaikan obat pada mata bayi dan obat yg ada disekitarnya jangan dibersihkan, keterlambatan menyampaikan salep mata pada bayi baru lahir merpakan seringnya kegagalan upaya pencegahan infeksi pada mata.

4.Imunisasi

Pada daerah risiko tinggi infeksi TBC , Imunisasi BCG harus segera di berikan pada bayi segera setelah bayi lahir, pemberian dosis pertama tetesan polio dianjurkan pada umur2 minggu, maksud pemberian imunisasi polio secara dini ialah buat meningkatkan konservasi awal, imunisasi hepatitis B sudah merupakan program nasional meskipun pemberiannya secara bertahap.

Tanda bahaya bayi dengan satu atau

lebih tanda berikut ini perlu di rujuk ke dokter

Sulit menyusui

Litargi ( tidur terus sehingga nir menyusu)

Demam atau hipotermia

Tidak BAB selama 3 hari ( kemungkinan anus nir memiliki lobang

Sianosis pada kulit atau bibir

Ikterus berat

Muntah terus menerus

Muntah dan perut membesar

Kesulitan bernafas

Perilaku tangis yg nir normal

Mata bengkak dan bernanah/ berair

Mekonium cair berwarna hijau gelap dengan lendir/darah

C.Rawat gabung

Rawat gabung atau rooming-in ialah suatu sistem perawatan dimana bayi dan ibu dirawat dalam satu unit. Dalam pelaksanaannya bayi harus selalu berada di samping ibu sejak sesegera setelah dilahirkan sampai pulang. Ini bukan suatu hal baru, di Indonesia persalinan 80% terjadi dirumah dan bayinya langsung dirawat gabung.

Setelah proses persalinan bayi harus sesegera diserahkan kepada ibunya dan melakukan korelasi antara kulit ibu dengan kulit bayi atau melakukan inisiasi menyusu dini sedikitnya 1 jam setelah persalinan sampai bayi menyusui.

Setelah itu bidan akan melakukan perawatan pada bayi baru lahir, kemudian diberikan kembali kepada ibunya buat dilakukan rawat gabung. Rawat gabung ialah suatu cara perawatan dimana ibu dan bayi baru lahir nir dipisahkan dari ibunya, melainkan ditempatkan dalam sebuah ruangan, kamar atau tempat bersama-sama 24 jam penuh sehari, hal ini bertujuan buat memudahkan ibu dalam pemberian ASI dan ibu dapat merawat bayinya,

Tujuan rawat gabung sbb.

1.Memberikan kontribusi emosional

a.Ibu dapat menyampaikan kasih sayang kepada bayinya,

b.Ibu dan famili buat mendapatkan pengetahuan dalam merawat bayinya,

2.Penggunaan ASI

a.Agar dapat sesegera mungkin mendapatkan kolostrum/ ASI

b.Produk ASI akan semakin cepat dan banyak jika diberikan sesering mungkin.

3.Pencegahan infeksi, mencegah terjadinya infeksi silang

4.Pendidikan kesehatan,dapat dimanfaatkan buat menyampaikan pendidikan kesehatan kepada ibu.

5.Memberikan stimulasi mental dan tumbuh kembang pada bayi.

Pelaksanaan rawat gabung

1.Di poliklinik kebidanan

a.Penyuluhan mengenai ASI

b.Perawatan payudara dan perawaran bayi

c.Tata cara perangkat lunak rawat gabung

d.Melayani konsultasi persoalan ibu dan anak

2.Kamar persilinan

a.Jika rumah sakit telah berfungsi sebagai rumah sakit syang ibu, maka hampir semua ibu yg masuk kamar bersalin sudah mendapat penyuluhan manajemen laktasi sejak mereka berada di poliklinik,

b.Kamar ini dipersiapkan bagi ibu yg nir pernah melakukan ANC di rumah sakit dimana ibu akan melahirkan. Di dalam ruangan persiapan diperlukan gambar poster, brosur dsb, buat membantu konseling ASI. Di ruangan ini nir boleh terdptbotol susu, kempengan, apalagi iklan susu formula yg semuanya akan mengganggu keberhasilan ibu menyusui.

3.Kamar bersalin

a.Di ruangan ini dapat dipasang poster mengenai menyusui yg baik dan sahih, dan menyusui sesegara lahir,

b.Dalam waktu 30 menit setelah lahir bayi segera disusukan, rangsangan pada puting susu akan merangsang hormon prolaktin dan oksitoksin buat segera memproduksi ASI.

4.Kamar perawatan

a.Bayi diletakkan dekat ibunya

b.Awasi KU dan kenali keadaan-keadaan yg nir normal

c.Ibu di bantu buat dapat menyusui dengan baik dan cara merawat payudara,

d.Mencatat keadaan bayi sehari-hari,

e.KIE mengenai perawatan tali pusat, perawatan bayi, perawatan payudara, cara memandikan bayi, imunisasi,dan penanggulangan diare,

f.Jika bayi sakit pindahkan keruang khusus.

Cara menyusui bayi baru lahir dengan sahih

1.Berikan bayi kepada ibu ketika akan disusui, sebaiknya sesegera mungkin dalam jam pertama setelah lahir. Hal ini dilakukan setelah bayi telah diberikan obat mata profilaksis, usahakan agar bayi tetap hangat dengan menempelkan tubuh bayi pada tubuh ibu, kemudian tubuh bayi dan ibu ditutup dengan kain kemarau,

2.Bantulah ibu pada ketika menyusui yg pertama kali, pastikan bahwa puting susu ibu berada dalam verbal bayi. Lengan ibu perlu menyangga dengan baik ,tanda bayi dalam posisi yg paling tepat buat menyusui,

tubuhnya dekat /korelasi dan menghadap ke ibu

verbal dan dagu bayi dekat dengan payudara ibu

areola hampir semua tertutup verbal bayi

bayi mengisap dengan teratur,lambat tetapi dalam,

bayi tampak kalem dan tenang

ibu nir merasakan nyeri pada putingnya

3.Bayi hendaknya tidur disamping ibu,

4.Berikan ASI sesering mungkin, biasanya bayi baru lahir ingi menyusu setiap 2-3 jam ( paling sedikit 10-12 kali dalam 12 jam ).bila bayi nir memintadisusui ( menangis ) mintalah ibu menyusui bayinya setiap 2-3 jam

5.Berikan kolostrum dan ASI,

6.Ibu dan keluarganya perlu mengetahui bahwa kolostrum :

Menjaga kesehatan bayi dan menimbulkan kekebalan terhadap penyakit

Membantu bayi mengeluarkan mekonium sehingga mencega ikterius

Makanan satu-satunya yg diperlukan bayi sebelum ASI di hasilkan

7.Hindari susu botol dan dot, pemakaian keduanya dapat menyebabkan bayi nir mau mengisap puting susu ibu dengan baik

Syarat-syarat rawat gabung

1.Bayi lahir dengan impulsif, baik presentasi kepala dan bokong,

2.Jika bayi lahir dengan tindakan maka rawat gabung dapat dilakukan setelah bayi nisbi sehat,refleksi hidup, nir ada tanda-tanda infeksi dsb,

3.Bayi lahir dengan SC dengan anastesi awam, rawat gabung dilakukan setelah ibu dan bayi sadar penuh ( bayi nir ngantuk ) misalnya 4-6 jam setelah operasi,

4.Bayi nir asfeksia setelah 5 menit pertama ( nilai APGAR 7 ),

5.Umur kehamilan 37 minggu atau lebih,

6.Berat lahir 2000-2500 gr atau lebih,

7.Tidak masih ada tanda-tanda infeksi intrapartum,

8.Bayi dan ibu sehat.

Kontra indikasi rawat gabung

1.Rawat gabung nir dianjurkan pada keadaan :

a.Ibu dengan penyakit jantung derajat III nir diperbolehkan menyusui

b.Pasca preekslamsi, kesadaran ibu belum pulh sahih,

c.Penyakit infeksi akut dan aktif, bahaya penularan pada bayi dikhawatirkan, TBC paru yg aktif dan terbuka merupakan kontra indikasi mutlak, hepatitis, HIV, sito megalovirus , herpes dan simplek,

d.Karsinoma payudara , pasien dengan karsinoma payudara harus dicegah jangan sampai ASI nya keluar karena mempersulit penilaian penyakitnya, Apabial menyusui ditakutkan adanya sel-sel karsinoma yg terminum si bayi,

e.Psikosis , ibu dengan gangguan kejiwaan nir dapat dicegah , meskipun ibu sangat sayang kepada bayinya, tetapi selalu ada kemungkinan penderita psikosis membuat cedera pada bayi.

2.Pada bayi

a.Bayi kejang, kejang-kejang pada bayi karena cedera persalinan atau infeksi nir memungkinkan buat menyusui, ada bahaya aspirasi bila kejang timbul ketika bayi menyusui. Keadaan bayi yg menurun juga nir memungkinkan bayi buat menyusui,

b.Bayi yg sakit berat, bayi dengan penyakit jantung berat atau paru- paru atau penyakit lain yg memerlukan perawatan yg intensif tentu nir mungkin menyusu dan dirawat gabung,

c.Bayi yg memerlukan observasi atau terapi khusus . Selama observasi rawat abung tak dapat dilaksanakan, setelah keadaan membaik tentu dapat dirawat gabung, ini yg dianggap rawat gabung yg nir langsung,

d.Very low birth weight ( berat badan lahir sangat rendah ) refleks mengisapdan refleks lain pada VLBW belum baik sehingga nir mungkin menyusu dan di rawat gabung,

e.Cacat bawaan, diperlukan persiapan mental si ibu buat mendapat keadaan bahwa bayinya cacat. Cacat bawaan yg mengancam jiwa si bayi merupakan kontra indikasi mutlak. Cacat ringan seperti Labioskhisis, palatoskhisis bahkan labiognatopalatoskhisis masih mungkin buat menyusui,

f.Kelainan metabolik dimana bayi nir dapat mendapat ASI

Kesulitan rawat gabung

a.Kasus nir terdaftar belum memperoleh penyuluhan sehingga masih takut buat mendapat rawat gabung

b.Kekurangan tenaga pelaksana buat penyuluhan dan pendidikan kesehatan buat mencapai tujuan aporisma.

c.Secara terpaksa masih digunakan susu formula buat keadaan-keadaan dimana ASI sangat sedikit, tingkat kesadaran ibu belum pulih sahih.

Related Posts:

0 Response to "Konsep Asuhan Neonatus, Bayi serta Anak Balita"

Posting Komentar