Duwet, Oh Duwet

Duwet, Oh Duwet
Aku ingat buah duwet karena ulah pamanku.Waktu bulan puasa , siang-siang nenekku menaruh buah duwet pada atas meja makan & pamanku melihatnya. Karena udara saat itu panas & makan buah duwet akan bikin seger & gak ngantuk. Akhirnya diambilnya buah duwet & asyik makan. Saat nenekku menegurnya karena makan duwet padahal saat itu lagi puasa, barulah pamanku tersadar jikalau sebetulnya beliau puasa.  Aku jadi bertanya-tanya dengan buah ini apalagi sekarang sudah jarang loh orang makan duwet & nyarinya maupun susah.

Duwet ini tumbuh pada daerah dataran rendah sampai ketinggian 500 meter pada bawah permukaan bahari. Batangnya tebal & bercabang banyak, daunnya hijau, tebal & menyirip. Duwet ini disebut dengan jamblang (Syzygium cumini) sejenis pohon dari  suku jambu-jambuan. 

Buah mini betukuran diameter 2-3 cm saja, berbentuk oval & warna buah setelah matang ungu kemerahan atau ungu kehitaman. Daging buahnya putih dengan rasa elok, asam & sepet dengan biji berwarana putih. Bunganya tumbuh dari ketiak daun dengan kelopaknya berwana hijau belia & berbentuk lonceng.  Uniknya putik sarinya berwarna putih & mempunyai aroma yang harum.

Di dalam buah duwet ini terdapat senyawa seperti  antocyanin, vitamin A, C, riboflavin,kolin , asam folat, asam amino, Juga banyak mengandung mineral seperti natrium , kalium, kalsium, fosfor, zat besi, seng & mangan. Manfaat dari tanaman duwet ini banyak mulai dari buahnya sampai batangnya.

Kulit kayu buat diabetes & diare
Bagian daunnya punya kegunaan seperti antioksida, anti inflamasi & anti virus, mengobati konstipasi & menghilangkan alergi.
Buahnya banyak mengandung antocyianin yang berkhasiat buat antioksidan & penangkal radikal bebas.
Bagian bunganya kaya akan nektarnya yang berkhasiat buat memelihara lebah sehingga menghasilkan madu yang berkualitas tinggi.
Bijinya dipakai buat pengobatan diare,disentri serta gangguan pencernaan seperti kembung, nyeri lambung .

Cara mengolah buat pengobatan :

Diare pada anak. 6 gr buah duwet setengah matang  & 6 gr beras yang sudah disangrai kemudian direbus dengan air matang samapi mendidih.  Setelah dingin makan buahnya sebanyak tiga kali sehari.
Untuk nyeri lambung. Sediakan  30 gr buah duwet tanpa biji. Kemudian gongseng sampai berbau harum & masukkan ke dalam mangkuk buat dijadikan tim hingga matang. Bisa melakukan hal ini tiga kali sehari dalam waktu 10 hari.
Untuk sariawan . sediakan kulit batang pohon duwet & daun kemudian direbus. Airnya pakai buat kumur-kumur tapi harus masih hangat.
Untuk diabetes. Sebanyak 60 gr kulit pohon duwet rebus dengan tiga gelas air sampai tersisa 1/lima gelas. Minum airnya 2 kali sehari

Buah duwet ini termasuk buah lokal yang sudah jarang ditemukan lagi . Sudah tergeser dengan banyak buah impor . Sayang sekali ya, padahal potensi dari buah lokal ini masih bisa diberdayakan. Apalagi pohon duwet ini banyak manfaatnya mulai dari buah, daun & kulit batangnya. Perlu sekali buat bisa membudiadayakan kembali & membuat olahan dari buah duwet  menjadi obat , atau jus buah yang dikemas menarik sehingga banyak diminati banyak orang. 

Jangan sampai pohon duwet ini hilang tanpa bekas & kita kehilangan buah lokal selamanya. Jangan sampai anak cucu kita tak mengenal buah lokal sendiri. Mari kita galakkan buat mulai mengkonsumsi buah lokal & merangsang buat membudidayakan buah lokal supaya bisa bersaing dengan buah impor.

Related Posts:

0 Response to "Duwet, Oh Duwet"

Posting Komentar