Monitoring Jaringan Komputer beserta Software Wireshark untuk Melihat UDP Pada Transmisi Data

Monitoring Jaringan Komputer beserta Software Wireshark untuk Melihat UDP Pada Transmisi Data
UDP ( User Datagram Protocol )artinya transport layer yang tak andal ( unreliable ), connectionless dan merupakan kebalikan berdasarkan transport layer TCP. Dengan menggunakan UDP, setiap software socket dapat mengirimkan paket paket yang berupa datagram. Istilah datagram diperuntukkan terhadap paket dengan koneksi yang tak andal (unreliable service). Koneksi yang andal selalu menunjukkan keterangan apabila pengiriman data gagal, sedangkan koneksi yang tak andal tak akan mengirimkan keterangan meski pengiriman data gagal.

Dilihat berdasarkan penomorannya, port UDP sama dengan TCP  dimana dibagi menjadi tiga jenis, yakni menjadi berikut:

Well-known Port: yang kepada awalnya berkisar antara 0 hingga 255 tapi kemudian diperlebar buat mendukung antara 0 hingga 1023. Port number yang termasuk ke dalam well-known port, selalu merepresentasikan layanan jaringan yang sama, dan ditetapkan oleh Internet Assigned Number Authority (IANA). Beberapa di antara port-port yang berada di dalam range Well-known port masih belum ditetapkan dan direservasikan buat dipergunakan oleh layanan yang bakal ada kepada masa depan. Well-known port didefinisikan dalam RFC 1060.

Registered Port: Port-port yang dipergunakan oleh vendor-vendor komputer atau jaringan yang tidak sama buat mendukung software dan sistem operasi yang mereka buat. Registered port maupun diketahui dan didaftarkan oleh IANA tapi tak dialokasikan secara permanen, sebagai akibatnya vendor lainnya dapat menggunakan port number yang sama. Range registered port berkisar berdasarkan 1024 hingga 49151 dan beberapa port di antaranya artinya Dynamically Assigned Port.

Dynamically Assigned Port: merupakan port-port yang ditetapkan oleh sistem operasi atau software yang dipergunakan buat melayani request berdasarkan pengguna sesuai dengan kebutuhan. Dynamically Assigned Port berkisar berdasarkan 1024 hingga 65536 dan dapat dipergunakan atau dilepaskan sesuai kebutuhan.

Cara Menggunakan Wireshark

1.Sebelum membuka wireshark, pastikan firewall, dan anti virus anda di disable ad interim dan jaringan selain eternet juga di disablekan kemudian Buka wireshark

2.Tampilan awal :

3.Untuk mulai meng-capture kita pilih Capture kepada sajian bar kemudian klik star atau klik interface list  kemudian akan keluar wireshark: capture interface kemudian klik option kemudian klik capture on all interface kemudian start. Atau perhatikan gambar.

4.Setelah itu siapkan kabel cross-UTP dan conekan kepada db-25 kepada masing-masing laptop atau komputer anda kemudian mulailah mengcapture.

5.Mulailah menge-ping antar komputer. Dan lihat hasil capturan

6.Setelah itu klik finis kepada capture bar buat mengakhiri proses capture.

Analisis

Di pendahuluan, UDP tak menjamin kevalitan data ketika data hingga ke kepada penerima. Datagram yang hingga memiliki kemungkinan tak hingga, rusak atau hilang tanpa diketahui penyebabnya. Hal ini berarti bahwa suatu paket yang dikirim melalui jaringan hingga mencapai komputer lain tanpa membuat suatu koneksi antar keduanya. Sehingga dalam perjalanan ke tujuan paket dapat hilang karena tak ada koneksi pribadi antara kedua host, jadi UDP sifatnya tak realibel. Akan tetapi UDP dalam pentrasveran data pasti lebih cepat berdasarkan kepada TCP karena tak membutuhkan koneksi pribadi. Pada UDP maupun tak ada pemecahan data, oleh karenanya tak dapat dilakukan pengiriman data dengan ukuran yang besar.

Penggunaan UDP lebih tepat diperuntukkan buat data data kecil dengan jumlah banyak. Dengan perilaku UDP yang tak berusaha buat mengecek apakah data yang dikirim sudah hingga atau tak membuat UDP lebih cepat dan lebih efisien. Aplikasi software yang bersifat real time acapkali menggunakan UDP menjadi protokolnya, hal tersebut dikarenakan paket yang hilang lebih dapat ditolerir daripada paket yang tiba terlambat ( model software realtime: Video Streaming ). Tidak seperti TCP, UDP maupun menyediakan jenis paket broadcast (mengirim paket ke local network) dan multicast (mengirim paket ke seluruh subscriber).

Kita mulai membuka hasil captur, seperti biasa akan tampil MAC address berdasarkan kedua komputer yang saling terhubung. Hanya saja disini proses yang terjadi tak menampilkan proses pengecekan dua arah. Data yang di kirim akan semata-mata di kirim ke IP tujuan saja. Data kepada PC host hanya dapat mendapatkan koneksi tetapi PC host tak menjalankan proses pengecekan apakah data yang ia terima merupakan data yang valid atau korup.

UDP melakukan multiplexing menggunakan cara yang sama seperti TCP. Satu-satunya disparitas artinya transport protocol yang dipergunakan, yaitu UDP sedangkan TCP menggunakan three hand-shaking. Pada UDP, seluruh data pribadi dikirim melalui NBNS (Net-Bios Name Service) buat meminta pendaftaran sebuah pengiriman data kepada PC tujuan berdasarkan sebuah DNS server. Ini memiliki kegunaan buat memastikan bahwa IP yang tersedia tak terduplikat kepada jaringan. Dampak NBNS sangat besar, bilamana NBNS tak dapat di akses maka tak ada cara buat menetapkan IP tujuan, hal ini berdampak kepada akses keluar suatu komputer dimana ia tak akan dapat berinteraksi keluar berdasarkan network.

NBNS disini dapat kita misalkan seperti Pintu dimana sehabis pintu dapat terbuka barulah kita dapat keluar buat mencari alamat yang kita tujuh. Namun bila pintu itu rusak maka kita tak akan berhubungan dengan dunia luar. Sama seperti proses pentrasveran data dengan NBNS.

Selanjutnya NBNS akan memerintahkan LLMNR (Link-Lokal Multicase Name Resolution) buat memastikan respon berdasarkan IP tujuan yang berbentuk IPv4 atau IPv6. Pada ketika LLMNR di aktifkan seluruh proses networking antara host dan guest akan di pantau tetapi bila LLMNR tak di aktifkan jaringan akan tetap berjalan dengan kemungkinan jaringan akan melebar ke jaringan lain

Proses selanjutnya, Sama sepirti proses pentraferan data ARP dan ICMP. Di sini ARP bertugas mencari alamat dan balik  buat mencatatnya kepada MAC address. Namun yang menarik dimana fungsi berdasarkan ICMP di gantikan oleh UDP kepada proses pentransveran data nya. UDP hanya melakukan satu kali pentransferan data saja. Ini yang membedakan antara UDP dengan TCP dimana real time yang dibutuhkan sangatlah singkat 1bit yang dikirim hanya membutukan sepersikian mikrodetik buat data hingga kepada PC tujuan. Selain itu keuntungan lainnya UDP tak menggunakan field sequence (waktu pengujian) dan acknowledgement (pengakuan).

Selanjutnya akan berulang hingga data terselesaikan seluruh di kirim. Hasilnya seperti berikut:

Kesimpulan

UDP merupakan connectionless dan tak ada keandalan, windowing, dan fungsi buat memastikan data diterima dengan sahih. Namun, UDP maupun menyediakan fungsi yang sama dengan TCP, seperti transfer data dan multiplexing, tetapi ia melakukannya dengan byte tambahan yang lebih sedikit dalam header UDP.

Related Posts:

0 Response to "Monitoring Jaringan Komputer beserta Software Wireshark untuk Melihat UDP Pada Transmisi Data"

Posting Komentar