Dengan Teraphy yang Tepat, Hepatitis C Bisa Disembuhkan

Dengan Teraphy yang Tepat, Hepatitis C Bisa Disembuhkan
Penyakit hepatitis C sering dipercaya sebagai penyakit misterius lantaran karakteristik virusnya yang pandai mengakali & berkembang tanpa diketahui, hingga akhirnya sebagai berbahaya. Bagaimana perjalanan penyakit hepatitis C itu sendiri & seperti apa teraphy nya.

..................

Setahun lalu Septa 23 tahun, sepupu saya, atas saran dokter ia diminta datang ke laboratorium untuk investigasi anti virus hepatitis C (Anti-VHC) memakai cara ELISA untuk mengetahui penyebab rasa letih yang hiperbola, sakit perut, mual & muntah, serta demam yang tiba-tiba ia rasakan sejak empat hari. Bagi orang yang dicurgai menderita hepatitis C & belum diobati sebaiknya melakukan screening test, begitu saran dokter. Screening test pertama untuk hepatitis C artinya investigasi Anti-VHC memakai teknik ELISA (Enzyme Linked Immunosorbent Assay). Pada investigasi ini ditinjau apakah tubuh kita memproduksi antibodi terhadap virus Hepatitis C. Bukan mendeteksi virusnya melainkan antibodinya. Pada orang yang sehat, tubuhnya tidak memproduksi antibodi terhadap virus hepatitis C. Jila tubuh meproduksi antibodi terhadap virus hepatitis C itu tandanya virus tadi ada dalam dalam tubuh & tubuh berusaha untuk melawannya memakai mengeluarkan antibodi.

.................

Betapa terkejutnya dikala dampak tes laboratorium mengkonfirmasikan bahwa kadar anti-VHC positif memakai SGPT diatas dua kali batas nilai normal (35 UKarmen) yang berarti positif terinfeksi virus hepatitits C akut. Kemudia oleh dokter ia disarankan untuk teraphy injeksi pegylated interferon alfa, setidaknya hingga 6 bulan untuk mencegah terjadinya hepatitis C kronis yang terjadi. Jika virus hepatitis C hingga menetap dalam dalam darah selama 6 bulan atau lebih. Namun perkara ada ketikaharga obat hepatitis C ternyata tidak murah. Kisarannya sih 2 jutaan untuk sekali injeksi. Sementara didasarkan  penjelasan dokter, untuk mendapatkan dampak teraphy yang efektif, ia wajib menjalani teraphy injeksi sebanyak 3 kali seminggu, atau sekali seminggu tetapi memakai jenis yang jauh lebih mahal.

.........................

Penyakit hepatitis C yang dirasakan Septa sepupu saya memang tergolong berat, karena virusnya bersemayam dalam dalam darah & gampang menular melalui darah yang terinfeksi virus hepatitis C. Hepatitis C gampang menular melalui jarum injeksi, jarum tindik & tato, serta pemakaian indera perawatan tubuh memakai seperti sikat gigi, gunting kuku & pisau cukur. Karena sifat virusnya yang gampang menular inilah menurut anggapan WHO jumlah pengidap hepatitis C dalam seluruh global berkisar antara 170 juta orang atau lebih kurang 3 persen dari total populasi global, memakai pertambahan 3-4juta infeksi baru setiap tahun. Dengan pola perhitungan yang sama, penderita hepatitis C dalam Indonesia dikala ini diperkirakanmencapai 7 juta jiwa.

.............................

Hepatitis C pula dipercaya berbahaya lantaran virusnya tergolong sangat produktif & bisa memicu terjadinya hepatitis C kronis dalam lebih kurang 70-70 persen penderita, yang apabila tidak diteraphy memakai baik, lebih kurang 20-30 persen akan sebagai sirosis (pengerasan) hati dalam waktu 20-30 tahun. Selain itu, hepatitis C umumnya pula tidak memiliki gejala yang spesial, lantaran gejala yang timbul umumnya hampir sama memakai penyakit ringan biasa, seperti kelelahan kronis, demam menggigil, tidak nafsu makan, mual & muntah. Sehingga dijuluki sebagai penyakit misterius (silent infection) & terabaikan.

..........................

Menurut Dr. Unggul Budihusodo, SpPD, bagian hepatologi Fakultas Kedokteran UI dikala itu, bahwa perjalanan penyakit hepatitis C ini terkesan menyeramkan, lantaran karakteristik virusnya yang pandai mengecoj & berkembang tanpa diketahui hingga mencapai tahap berbahaya. Sebagai contohnya artinya kadar SGOT & SGPT dimanfaatkan untuk investigasi screening, terkadang menampakan rentang nilai normal atau hanya sedikit meningkat, padahal hati penderita sudah dalam gerogoti virus ganas tadi. Karena perilaku virus yang demikian, akhirnya ada banyak orang yang tidak terdiagnosis hepatitis C, padahal sebenarnya dalam dalam tubuhnya sudah ada virusnya (Carrier) & telah menularkan kepada orang lain tanpa disadari.

...............

Melihat & mendengar penjelasa sepupu saya, ada pertanyaan dalam benak, bagaimana & teraphy seperti apa yang wajib dilakukan bagi penderita hepatitis C?. Teraphy penderita hepatitits C pun tergantung dari diagnosa. Itulah sebabnya diagnosa terhadap virus hepatitis C (VHC-RNA) sebaiknya dilakukan sedini mungkin & dilakukan secara lengkap. Diagnosa VHC-RNA tadi untuk mengetahui respon virologi pasien hepatitis C. Diagnosa tadi sebaiknya dilakukan secara lengkap, meliputi 3 tes yang tidak selaras. Yaitu tes kualitatif untuk memastikan ata tidaknya virus hepatitis, tes kuantitatif untuk mengetahui jumlah virus & investigasi genotip virus untuk mengetahui jenis virus yang terinfeksi. Ini sangat krusial, lantaran keberhasilan pengobatan hepatitis C sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu tipe atau genotip virus, jumlah virus dalam tubuh, usia pasien, kapan teraphy dimulai, serta kepatuhan pasien dalam menjalani teraphy.

........................

Teraphy hepatitis C tadi tujuan utamanya artinya untuk melenyapkan virus, menghentikan perkembangan penyakit, & menghilangkan gejala penyakit. Adapun baku emas hepatitits C dikala itu (9 bulan lalu) artinya pengobatan memakai kombinasi antara pegylated interferon alfa & obat anti virus yang disebut ribavirin. Obat ini disuntikkan seminggu sekali atau selama beberapa bulan tergantung genotip virus nya.

............................

Secara medis, pasien yang terinfeksi hepatitis C tipe 2 & tipe 3 umumnya banyak yang berhasil sembuh & usang pengobatannya sekitas 6 bulan. Tetapi sayangnya tipe virus yang dalam temui dalam Indonesia artinya tipe 1 yang umumnya lebih bandel, sehingga memerlukan waktu teraphy lebih usang hingga memakai 12 bulan, sehingga biaya yang dikerluarkan nisbi banyak.

...................

Kendala yang dihadapi Septa artinya selain harga obat yang mahal, penderita pula tidak bisa mendapatkan kepastian atau jaminan 100 persen sembuh, lantaran tidak sporadis dikala teraphy tidak boleh, virus hepatitis C nya bisa ada lagi, apalagi apabila kondisi daya tahan tubuhnya sedang drop. Mengapa begitu? Karena menurut penjelasan dokter kepada Septa bahwa sifat pengobatan hepatitis C tidak bisa menghilangkan virus secara permanen & umumnya hanya menekan virus hingga tidak terdeteksi lewat investigasi VHC-RNA memakai cara biomolekuler (PCR).

............................

Karena beberapa hambatan yang dihadapi Septa, maka atas saran beberapa kerabat & keluarganya, maka dia mendapat rekomendasi teraphy hepatitits C memakai ramuan herba. Pada waktu itu famili Septa mengikuti apa yang disarankan oleh kerabat dekatnya yaitu memakai teraphy herba daun & tangkai sambiloto yang bahasa latinnya Androgaphis paniculta). Tanaman obat ini mengandung zat glycyrrhizin yang bermanfaat untuk merangsang pembentukan interveron dalam dalam tubuh, pula bisa menekan kadar SGOP & SGPT yang tinggi pulang normal.

......................

Herba sambilotomemiliki aktifitas imunostimulator, baik dipakai untuk mengobati hepatitis infeksi & bisa menghilangkan gejala yang ada. Kandungan zat aktifnya androgapholid bermanfaat sebagai hepatpprotektor yaitu melindungi sel hatidari zat toksik. Untuk mendapatkan efek khasiat sambiloto, nisbi mengambil daun & tangkai sambiloto kemarau sebanyak 9-15 gram. Kemudian direbus memakai 3 gelas air higienis hingga tersisa satu gelas. Setelah dingin, disaring, ditambah madu secukupnya lalu diminum setelah makan pagi, ampasnya yang tersisa tadi direbus sekali lagi & bisa diminum dalam sore harinya.

.............................

Pengobatan ala herba ini dibutuhkan disiplin yang tinggi, begitulah langkah yang dilakukan famili Septa. Semua pulang kepada masing-masing, lantaran setiap orang mempunya pola atau cara berobat & penyembuhan yang tidak selaras, cocok atau tidaknya, berhasil & tidaknya semua pulang kepada Yang maha Kuasa. Dengan meyakini bahwa tidak ada sakit yang tidak ada obatnya, serta doa pula ikhtiar dari famili Septa, dikala ini kondisinya semakin membaik.

..........................

Kendati belum ada survey secara ilmiah wacana presentase keberhasilan pengobatan hepatitis C memakai herba, tetapi secara empiris pengobatan hepatitis C denganmemanfaatkan khasiat ramuan herba sudah dikenal luas & memakai biaya pengobatan yang lebih murah. Sama memakai pengobatan konvensional, memakai obat injeksi interferon alda & obat antivirus ribavirin, pengobatan hepatitis C memakai herba, meski tidak bisa 100 persen menghilangkan virus dalam tubuh, setidaknya bisa merusak supaya tidak cepat terjadi sirosis atau kanker hati. Selanjutnya tinggal bagaimana perilaku masing-masing individu untuk mengganti pola hidupnya sebagai lebih sehat, supaya virus hepatitis C tidak akan ada pulang.

............................

Dengan keterbatasn surat keterangan, tulisan ini hanya sekedar sharing kepada sahabat kompasianer, semoga bermanfaat.

Related Posts:

0 Response to "Dengan Teraphy yang Tepat, Hepatitis C Bisa Disembuhkan"

Posting Komentar