Ancaman Abad Ke-21

Ancaman Abad Ke-21
Sudah tak aneh bila kita melihat orang-orang kepada jalan berjalan sambil terfokus ke benda mini yg kepada genggamnya. Benda itu ialah smartphone atau dalam bahasa indonesianya telepon pintar. Tentu telepon pintar ini memiliki kemampuan tak lain ialah untuk dapat mengakses global siber dimana saja kita berada bareng sangat gampang, yaitu hanya bareng menekan icon browser kepada layar smartphone. 

Dewasa ini telah sporadis kita melihat orang yg memakai telepon genggam yg bukan smartphone, dan orang-orang kepada jalan tersebut tentu sedang mengakses global siber. Tapi tak semua yg ada kepada global siber adalah aman. Dengan mengakses global siber, kita juga menempatkan diri kita kepada posisi yg tak aman.

Dunia siber tak luput menurut yg namanya ancaman. Dewasa ini tindakan-tindakan kriminal daring telah tak asing lagi dan kebanyakan telah berkembang menjadi lebih kreatif. Tindakan-tindakan kriminal tersebutlah yg diklaim bareng cybercrime. Cybercrime inilah yg menjadi fenomena baru kepada abad ke-21 ini. Dengan memanfaatkan global tanpa batas, orang-orang bebas melakukan apa saja terhadap siapa saja kepada belahan global manapun mereka berada. Inilah yg patut kita waspadai, terutama bareng semakin canggihnya teknologi dan tingkat penguasaan teknologi insan.

Salah satu ancaman yg wajib kita waspadai adalah sadapan. Sadapan ini dapat berupa sadapan audio maupun video. Tentu smartphone yg kita miliki dilengkapi bareng speaker, mic, dan kamera. Hal ini lah yg dimanfaatkan oleh para hacker untuk menyerap berita menurut kita yg sedang memakai smartphone. Contoh mini adalah ketika kita sedang menelepon seseorang dan membincangkan hal yg sifatnya eksklusif, itu dapat diretas dan direkam isi pembicaraannya. 

Hal yg sama dapat terjadi juga kepada kamera smartphone anda. Semisal anda sedang mengaca memakai smartphone anda, dan kebetulan smartphone anda sedang tersambung ke jaringan internet, ini membangun kamera smartphone ada rentan terhadap retasan berupa perekaman gambar. Tidak hanya smartphone, laptop/komputer kita pun dapat diretas dalam bentuk yg sama atau bahkan lebih parah, yaitu menyerang data-data eksklusif kita.

Dibandingkan bareng smartphone, laptop tentu lebih gampang untuk diretas, alasannya sifatnya yg terbuka. Tidak hanya dalam bentuk audio dan video, Laptop/komputer dapat juga diretas bareng malware. Malware ini adalah virus komputer yg merusak. Contoh malware yg sempat menghebohkan global akhir-akhir ini adalah malware berjenis ransomware. Sistem kerjanya adalah bareng mengunci semua data kepada laptop/komputer dan bila tak dibayar dalam jangka waktu tertentu semua arsip akan dihapus. Virus ini sempat menggemparkan global kesehatan kepada Inggris, bareng terjangkitnya satu komputer kepada rumah sakit tersebut dan meluas ke jaringan komputer seluruh rumah sakit, menimbulkan sistem online rumah sakit menjadi down dan menghambat proses administrasi rumah sakit.

Selain itu, masalah identity theft pun kerap kita dengar dimana-mana. Identity theft merupakan pencurian identitas. Hal ini dapat terjadi alasannya terintegrasinya berita seseorang bareng internet. Yang paling seringkali menjadi masalah dalam identity theft adalah media sosial dan kartu kredit, dimana dalam media sosial masalah biasanya adalah pencemaran nama baik bareng mengaku-ngaku sebagai orang tersebut. Namun yg paling fatal adalah dalam kartu kredit, alasannya dalam hal ini si pelaku mengaku-ngaku sebagai pemilik kartu kredit dan menggunakannya sesuka hatinya. Tentu ini memberatkan si pemilik kartu kredit kepada sisi ekonomisnya, sedangkan dalam pencemaran nama baik adalah kehidupan sosialnya.

Dalam pengaksesan global siber, kita harus mewaspadai hal-hal diatas, akan tetapi bagaimanakah cara kita dapat mencegah hal-hal tersebut supaya tak terjadi kepada kita. Yang pertama adalah untuk tak sembarang mengunduh data menurut internet. Bila hendak mengunduh, ada baiknya kita cek dulu sumbernya menurut mana, jangan menurut unduh. Yang kedua adalah bareng menutup lensa kamera depan baik kepada laptop maupun smartphone kita, alasannya siapa yg tahu kapan kamera kita akan diretas dan direkam oleh hacker-hacker kepada global. 

Yang ketiga adalah bareng memperketat sistem pengamanan identitas anda, bareng cara memakai PIN/password yg tak gampang tertebak. Hal lain adalah bareng tak sembarang membuka link suatu website, terutama alasannya adanya phishing website. Phishing ini tentu berkaitan bareng identity theft. Satu hal lagi adalah untuk mengaktifkan anti-virus kepada laptop/komputer anda. Anti-virus ini guna mengantisipasi adanya penyebaran virus komputer, akan tetapi untuk ancaman sadapan, dapat dilakukan upaya pengamanan dalam bentuk mengaktifkan firewall kepada sistem pengamanan jaringan laptop/komputer kita.

Jadi sebagai seorang netizen, kita harus berhati-hati dalam bergerak kepada global siber, alasannya tak hanya sebagai daerah hiburan, melainkan juga dapat menjadi pusat tindak kriminal siber atau yg kerap dikenal sebagai cybercrime.

Related Posts:

0 Response to "Ancaman Abad Ke-21"

Posting Komentar