Mari kita Migrasi ke FOSS

Mari kita Migrasi ke FOSS
Tentang Gerakan Indonesia Go Open Source (IGOS)

Sesuai beserta Deklarasi Pemerintah mengenai gerakan IGOS (Indonesia Go Open Source) pada tahun 2004 sebagai gerakan buat mengatasi harga software yang mahal maka cara paling bijak kita perlu melakukan sebuah Migrasi OS. Deklarasi pada waktu itu dihadiri lima menteri, Kementerian Negara Riset dan Teknologi, Departemen Komunikasi dan Informatika, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Departemen Pendidikan Nasional. dan selain itu  pemerintah juga sudah menciptakan surat edaran  melalui Menteri Komunikasi dan Informatika beserta Surat Edaran Nomor 05/SE/M.KOMINFO/10/2005 yang menyerukan kepada seluruh instansi pemerintah buat memanfaatkan penggunaan piranti lunak Legal.

Komitmen IGOS I semakin dikuatkan lagi pada lepas 27 Mei 2008 beserta dilakukannya deklarasi IGOS-II oleh 18 kementrian dan lembaga pemerintah nondepartemen, Hal ini semakin diperkuat lagi ketika pada tahun 2009 terbit Surat Edaran Menteri Ristek Nomor : 030/M/IV/2009 ihwal Pemanfaatan Perangkat Lunak Legal dan Open Source Software (OSS) dan Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor SE/01/M.PAN/tiga/2009 ihwal Pemanfaatan Perangkat Lunak Legal dan Open Source Software (OSS).

Tapi apa bagaimana kabar dari deklarasi tersebut?

Apakah acara itu sudah berjalan sesuai yang direncanakan?

Bahkan yang lebih menyakitkan terjadi pada  bulan juni dimana menteri pendidikan malah menandatangai kerjasama beserta Microsoft buat acara Microsoft Live@Edu. padahal ketika deglarasi IGOS menteri pendidikan juga ikut menandatangani, apakah menteri pendidikan beranggapan Microsoft sekarang sudah Open Source?

Tulisan diatas hanya beberapa kejadian nyata yang pernah terjadi, daripada aku terlalu mengharap kelanjutan dari acara Pemerintah misalnya tulisan diatas yang susah buat terlaksana, dibawah ini aku menulis artikel mengenai Migrasi dan semoga terdapat gunanya buat kemajuan negara tercinta ini supaya negara kita tidak dipercaya lagi sebagai Negara Pembajak.

Tentang Migrasi

Mendengar istilah Migrasi bagi orang umum pastilah akan menyimpulkan kejadian berpindahnya suatu organisme dari suatu bioma ke bioma lainnya dan memang itulah arti yang sebenarnya, dalam perkara Migrasi Operating System (OS) kurang lebih punya arti yang sama yaitu pergantian/perpindahan dari System Operasi yang selama ini kita pakai ke System Operasi yang lainnya terutama dalam hal ini Migrasi dari OS Windows ke OS Linux.

Melakukan migrasi ke open source software tidaklah gampang dan sederhana misalnya yang selama ini dibicarakan dalam Millis atau pun Forum, tapi beserta planning yang kentara, sistematis dan teratur akan dapat mempermudah dalam proses migrasi ke OSS.

Berikut ini aku tulis langkah-langkah dalam tahapan melakukan migrasi ke Open Source Software yang berusaha aku kumpulkan dari berbagai asal dan sesuai pengalaman aku.

Pengenalan FOSS

Sebelum kita mengajak orang lain buat  Migrasi tentunya perlu mengenalkan dulu apa itu FOSS, bahkan pada langkah ini merupakan langkah awal paling penting dalam melakukan proses Migrasi dan perlu persiapan yang matang, dalam termin ini kita wajib bisa betul-betul menciptakan orang lain bisa tertarik beserta bahagia hati mau memakai FOSS, kita tanda kelebihan FOSS tanpa wajib menjelekan OS Lainnya, misalnya tidak usah pakai Anti Virus, bisa juga buat langkah awal kita kenalkan Aplikasi FOSS yang bisa pada Install pada OS lainnya, contohnya: OpenOffice/LibreOffice,  Gimp, Inkscape, Audacity, Mozilla Firefox, dll. aku pernah mengajak satu dari tempat kerja buat migrasi ke FOSS gara-garanya hanya hal sepele yaitu problem pada Browser aja, aku cuma bilang ngapain juga pakai Windows kalau Browsernya gak pakai IE tapi pakai Mozilla dan Gogle Chrome, gak sekalian saja pakai Linux. dan besoknya tempat kerja tersebut menghubungi aku buat meminta penjelasan mengenai persiapan Migrasi.

Persiapan Migrasi

Survey Hardware : Ini wajib dilakukan buat mengetahui Hardware telah tersedia pada ketika ini. Setelah data-data ini lengkap, maka baru kita bisa menciptakan perencanaan & taktik dalam implementasi migrasi. dalam hal ini kita wajib melakukan uji coba lapangan misalnya kita uji apakah Hardware yang terdapat Kompatible beserta OSS, sebab menurut pengalamnan yang aku alami  masih poly Hardware yang belum suport atau  drivernya tidak tersedia buat Linux,  misalnya Printer, Scanner, Modem, dll. sebab beserta adanya uji coba ini kita bisa mengetahui aturan porto yang akan dimuntahkan buat kebutuhan pembelian Hardware baru yang sudah Kompatible beserta Linux. Untuk melakuan uji coba kita bisa menyiapkan hardisk beserta kapasitas yang mini tidak apa-apa, yang penting bisa pada install OS supaya bisa mengetahui hardware tersebut bisa jalan apa tidak pada Linux.

Survey Software : ini juga wajib dilakukan bahkan sangat vital buat mengetahui pelaksanaan apa saja yang biasa digunakan sehari-hari, dan kita bisa mencarikan penggantinya, misalnya Aplikasi Office, Grafis, internet, dan lain-lain sebab setiap orang baik tempat kerja juga lembaga sangat tidak sinkron kebutuhannya. Dengan mengetahui apalikasi yang akan digunakan bisa mempermudah proses Migrasi, sebab kita dapat menelaah pelaksanaan tersebut terlebih dahulu sebelum pada pasang pada ketika migrasi.

Planning : Ini ialah langkah yang paling penting dalam acara migrasi. Kadang termin ini (dan kuesioner) bisa memakan waktu lebih usang dari implementasi migrasinya sendiri. Tapi, planning yang baik & tepat akan meminimalkan problem pada ketika hukuman.

Training for Trainers : Salah satu persiapan pra migrasi. Pemilihan trainer wajib lebih menitik beratkan pada kemampuan persuasi ybs. Bukan kemampuan teknis. Hal ini sebab problem terbesar pada migrasi Linux, pada ketika ini, bukan lagi problem teknis. Namun problem persepsi / psikologis, dimana penyelesaiannya ialah berupa pendekatan yang persuasif.

Proses Migrasi

Pelaksanaan: Buat prosedur (SOP) dan jalankan sebaik mungkin, misalnya Backup data penting terlebih dahulu sebelum melakukan migrasi, pekerjaan migrasi itu sendiri wajib dilakukan secara bertahap, jangan sekaligus dalam jumlah besar. Ini akan mempermudah manajemen migrasi, dan meminimalkan potensi problem. mungkin terdapat baiknya dilakukan Install dual Boot dulu sebelum melakukan Migrasi secara total.

Setelah Migrasi

Training : perlu dilakukan beserta tepat & persuasif. Idealnya, tidak usang setelah pada pembinaan, kemudian sudah eksklusif bisa mempraktekkannya pada personal komputer mereka masing-masing.

Support : tim support wajib responsif dan user-oriented. Bekerja beserta SLA (Service Level Agreement) yang kentara dan terus dimonitor. aku pernah menemui perkara pada satu dari sekolahan yang mana Lab. Komputernya sudah menggunakan Linux tapi tidak terdapat suport dari pihak yang memigrasikan sekolah tersebut, setelah aku selidiki ternyata pada proses migrasi disekolahan itu melalui tender yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah, dan pihak perusahaan yang memenangkan tender tersebut memang kurang menguasai linux.

Dokumentasi : hal yang kadang terlewatkan pada pekerjaan migrasi ini ialah dokumentasi. Dokumentasi yang bagus akan mempermudah pekerjaan maintenance pada jangka panjang

Artikel lainnya mengenai Open Source bisa Knda lihat pada: https://imgos-belajarlinux.blogspot.com/

Related Posts:

0 Response to "Mari kita Migrasi ke FOSS"

Posting Komentar