Apa Beda Influenza dan Common Cold

Apa Beda Influenza dan Common Cold
KOMPAS.com - Gejala antara penyakit influenza serta "common cold" alias salesma memang mirip. Karenanya banyak penyakit virus bukan influenza yang disebut flu.

Antara flu serta salesma biasa sebenarnya ada disparitas. Mengetahui disparitas antara flu serta salesma dapat membantu kita mencegah tertular virusnya.

Menurut Susan Rehm MD, direktur kesehatan pada Yayasan Nasional Penyakit Menular AS, virus influenza berakibat flu. Namun sebab variasi virusnya masih sedikit, pencegahannya nisbi gampang buat dilakukan dengan vaksin flu.

Sementara itu penyebab paling umum salesma adalah rhinovirus. Akan namun, masih masih ada 200 jenis virus lain yang jua dapat berakibat salesma. Bila tidak mengetahui jenis virusnya, obat anti virus menjadi tidak efektif. Minum obat buat menghilangkan gejala serta perawatan kompres lebih efektif.

Ada beberapa menerangkan serta gejala yang dapat membedakan flu serta common cold.

Flu
Badan meriang serta menggigil, kelelahan, rasa sakit pada otot, serta sesak pada dada, merupakan gejala-gejala Anda tertular flu.

Saat flu, seseorang jua dapat mengalami demam hingga 38 derajat celcius serta merasa lemah. Gejala lain yang ada adalah batuk, muka memerah, serta hidung tersumbat.

Beristirahat merupakan obat pokok flu. Pada beberapa duduk perkara, obat memang dapat memperpendek masa sakit. Aika gejala flu terasa mengganggu, periksakan ke dokter.

Obat yang tepat buat flu adalah antivirus, bukan antibiotik. Antibiotik baru diberikan jikalau penyakitnya bertambah parah, contohnya dahak bercampur darah.

Obat-obatan buat flu jua dapat mencegah komplikasi mirip bronkitis, radang paru, serta mencegah perburukan penyakit kronis yang sudah diderita, contohnya asma.

Berhati-hatilah mengonsumsi obat flu yang dijual bebas sebab jikalau Anda sedang mengonsumsi obat lain, ada kemungkinan dosis obat yang sama diminum 2 kali lipat.

Salesma
Hampir semua orang pernah mengalami salesma. Gejala pokok penyakit ini ada pada bagian kepala. Misalnya hidung meler, batuk, mata berair, sakit tenggorokan, serta bersin.

Gejala ini biasanya semakin parah dalam satu hingga 2 hari. "Anda jua dapat merasa kesakitan atau demam, akan namun tidak akan separah flu," istilah E.Neil Schachter, penulis kitab The Good Doctor's Guide to Cold and Flu.

Konsumsi vitamin C sebesar 250 hingga 500 mg setiap hari dapat membantu mengurangi lama penyakitnya. Antihistamin serta larutan salin buat semprotan hidung jua dapat melancarkan pernapasan.

"Namun belum ada bukti mutlak bahwa vitamin C dapat berkhasiat. Minum terlalu banyak vitamin C jua menciptakan perut Anda sakit," ucapnya.

Aika Anda mengalami demam ringan usahakan jangan pribadi mengkonsumsi obat pereda panas. "Panas dapat jadi keliru satu cara tubuh buat melawan infeksi, kecuali dokter menyatakan penyakit Anda parah," ucapnya.

Perbanyaklah istirahat serta minum air agar terhindar dari dehidrasi yang akan terjadi keringat berlebih. Juga tidak direkomendasikan penggunaan decongestant(pelancar pernapasan).

Memang decongestant dapat melegakan hidung dari ingus tebal agar orang dapat bernapas lebih gampang.  Namun dia mengungkapkan bahwa dekongestan hanya efektif pada penggunaan pertama. "Setiap kali Anda memakainya, Anda akan membutuhkan lebih banyak. Sehingga nanti akan ada ketergantungan," ucapnya.

Related Posts:

0 Response to "Apa Beda Influenza dan Common Cold"

Posting Komentar