Kepemimpinan Pedagogik

Kepemimpinan Pedagogik
1.Konsep dasar

Kekayaaan yang sesungguhnya bukanlah harta, melainkan adalah kekayaan dalam bentuk kesehatan serta harta yang paling utama serta menyeluruh adalah karakter. Karakter ini sanggup sebagai jatidiri setiap orang sinkron dengan jalan hidup yang ditekuninya. Jika ia memilih jalan hidup sebagai seseorang pengajar yang baik, maka karakter pengajar yang baik sebagai jatidirinya.

Jila dihubungkan dengan dunia modren kini ini, dimana teknologi berita serta digital sudah merambah hampir semua dimensi kehidupan insan, maka tidak sanggup dipungkiri, bahwa teknologi sebagai produk percepatan pemikiran insan tidak hanya memberi manfaat, akan tetapi jua memberi arah serta kehidupan yang semakin jauh dari tujuan sesungguhnya.

Peran kepemimpinan diberbagai forum, institusi, serta organisasi sanggup dikatakan sangat strategis, terutama dalam pengendalian atmosfir yang dipengaruhi kinerja staf. Pemimpin perlu secara terus menerus mengarahkan SDM serta sumber-sumber lain buat loyal serta mendukung kearah tercapainya tujuan forum. Kondisi forum yang mengalami pertarungan antar individu serta jua antar grup akan mengurangi kinerja kelembagaan, pada saat inilah diharapkan pemimpin pedagogis.  Pemimpin pedagogis sanggup memperkuat jatidirinya sebagai pemimpin serta jua jatidiri para bawahannya dengan kesabaran serta ketulusan buat pertumbuhan karakter yang kuat kepada dirinya serta lembaganya.

Beberapa definisi kepemimpinan antara lain dikatakan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan buat menciptakan percaya diri serta dukungan diantara bawahan supaya tujuan organisasional tercapai. Tugas kepemimpinan adalah menjaga keutuhan kerjasama orang-orang yang bekerja dalam organisasi. Kepemimpinan adalah kekuatan bergerak maju yang memotivasi serta mengkoordinasi organisasi dalam rangka mencapai tujuan. Kehidupan sebagai sebuah pendidikan jika memiliki nilai pedagogis yakni kekuatan dalam pembentukan karakter. Hidup serta kehidupan tidak tanggal dari spektrum kepemimpinan. Artinya kepemimpinan adalah jua sebuah kehidupan. Oleh alasannya adalah kepemimpinan adalah kehidupan maka ia pun adalah pendidikan. Kepemimpinan sebagai pendidikan jika ia berhasil menciptakan karakter bawahan, alasannya adalah mengandung nilai pedagogis.

Pembentukan karakter berarti transformasi nilai-nilai kehidupan yang konstruktif membangun sifat-sifat pribadi. Untuk itu kepemimpinan pedagogis didukung oleh kompetensi dasar yang merupakan paduan kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ) serta kecerdasan spiritual (SQ). IQ dengan pertimbangan rasional, EQ dengan pertimbangan kesadaran emosi, serta SQ dengan pertimbangan kebermaknaan holistik. Jadi kepemimpinan pedagogis memiliki pertimbangan rasional, kesadaran emosi,serta kebermaknaan holistik secara terpadu.

Kepemimpinan pedagogis tidak dikendalikan pertimbangan rasional atau emosional, akan tetapi oleh kecerdasan spiritual. Kepemimpinan seperti ini tidak hanya sekedar sanggup membuat bawahan bersedia bekerja sama, melainkan terjadi transformasi nilai yang menyentuh pembentukan karakter mereka. Kepemimpinan kedepan wajib sanggup menyentuh perkembangan karakter (kepribadian). Itulah kepemimpinana pedagogis. Mestinya seseorang atau grup bersedia bekerja sama bukan alasannya adalah faktor eksternal semata, melainkan lebih dipengaruhi motivasi internal yakni keperibadian (karakter) mereka sendiri. Loyalitas institusional bukan alasannya adalah ditekan, takut atau timbul kecemasan, atau alasannya adalah dibujuk, melainkan ia memiliki kekuatan loyalitas pengembangan kelembagaan alasannya adalah transformasi nilai melalui perilaku pemimpin pedagogis.

2.Hidup Modern Membutuhkan Kepemimpinan Pedagogis

Fenomena menaruh bahwa dalam dunia politik, ekonomi, serta sosial budaya, bahkan dalam kehidupan beragama modernisasi memberi imbas samping yang menghawatirkan. Berbagai fenomena menaruh bahwa modernisasi betul-betul sanggup mengancam kehidupan insan.

a.Virus Akal budi

Virus kemampuan berpikir sanggup mengendalikan kita supaya berfikir serta bertindak dengan cara-cara yang sanggup menghancurkan hidup kita. Pemimpin yang sudah terserang virus kemampuan berpikir secara tidak sadar bertindak justru melemahkan motivasi sekaligus menularkan virus kemampuan berpikir bawahannya. Lembaga akhirnya kehilangan loyalitas institusional dari pemimpin serta stafnya. Orientasi yang menjurus kepada pemenuhan kepentingan pribadi sebagai lebih menonjol ad interim loyalitas institusional buat memenuhi kepentingan forum semakin melemah. Salah satu antivirus kemampuan berpikir yang paling digdaya adalah kepemimpinan pedagogis.

b.Krisis Spiritual

Krisis spiritual memang sudah populer diseluruh dunia dewasa ini. Kegelisahan hidup, kesibukan yang tidak terkendali, hidup stres dirumah serta ditempat kerja, sesunguhnya sebagai citra adanya masalah spiritual.  Banyak sekali orang sukses dalam karir, namun ia kkehilangan makna kehidupan. Kesibukan sebagai fenomena hidup modren sudah membuat seseorang tertekan serta selalu terburu-buru alasannya adalah tidak cukup saat..

Ditempat kerja, para pemimpin memiliki krisis kerja serta jua bawahan. Yakni melemahnya loyalitas institusional atau rendahnya orientasi hidup kebermaknaan holistik. Kecerdasan spiritual para pemimpin para para bawahan sebagai kebutuhan buat menjamin teamwork yang solid serta membangun kecerdasan ini adalah salah satu kekuasaan kepemimpinan pedagogis.

c.Paradoks Kehidupan

Beberapa fenomena yang sebagai realitas hidup dewasa ini ialah berkembangnya berbagai paradoks kehidupan. Misalnya kita memiliki gedung yang meningkat, akan akan tetapi kesabaran yang semakin rendah. Kesabaran adalah sebuah nilai kehidupan yang memegang makna penting buat membuat kehidupan hari demi hari semakin lebih bermakna, bermakna pada diri sendiri serta jua orang lain.

Kepemimpinan pedagogis sanggup membangun kesabaran dalam diri seseorang. Pandangan sempit sanggup diubah sebagai berpandangan luas, melalui kepemimpinan pedagogis. Semakin poly pengetahuan, akan tetapi semakin sedikit kearifan. Wisuda sarjana, magister serta doktor setiap tahun terus bertambah dengan jumlah spektakuler, akan tetapi semakin sulit menemukan orang-orang yang memiliki kearifan. Kepemimpinan pedagogis membuat mereka yang berpengetahuan (pakar serta ahli) memiliki kearifan sehingga penegetahuannya bermanfaat buat orang lain serta buat dirinya sendiri. Kepemimpinan pedagogis sanggup membangun idealisme dalam pekerjaan kepada setiap bawahan.

d.Tantangan Globalisasi

Globalisasi mengantarkan kehidupan kedalam sebuah situasi dimana batas-batas ruang serta saat hampir tidak berfungsi lagi. Sehingga timbul sebagian orang yang cemas menghadapi globalisasi, sekalipun globalisasi itu sendiri membawa sejumlah manfaat. Persoalan penting, sebenarnya  ialah bagaimana tantangan globalisasi dihadapi dengan karakter yang kuat.

Ditengah globalisasi ini, setiap orang dituntut memiliki kekuatan pribadi buat sanggup merespon dunia sekitar secara efektif. Jika kekuatan ini tidak dimiliki maka orang akan terbawa arus globalisasi. Salah satu anti virus utama buat menghadapi arus globalisasi ini adalah kepemimpinan yang dikenal sebagai kepemimpinan pedagogis. Ini sanggup sebagai antivirus kemampuan berpikir, memadukan paradoks kehidupan serta jua arus globalisasi alasannya adalah timbul pencerahan pikiran yang bersumber dari kejernihan hati nurani serta mempersatukan pikiran kedalam hati.

e.Kepemimpinan Pedagogis

Beberapa definisi kepemimpinan antara lain dikatakan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan buat menciptakan percaya diri serta dukungan diantara bawahan supaya tujuan organisasional tercapai. Tugas kepemimpinan adalah menjaga keutuhan kerjasama orang-orang yang bekerja dalam organisasi.. Kepemimpinan adalah kekuatan bergerak maju yang memotivasi serta mengkoordinasi organisasi dalam rangka mencapai tujuan. Kehidupan sebagai pendidikan jika memiliki nilai pedagogis yakni kekuatan dalam pembetukan karakter. Hidup serta kehidupan tidak tanggal dari spektrum kepemimpinan. Artinya kepemimpinan adalah jua sebuah kehidupan. Oleh alasannya adalah kepemimpinan adalah kehidupan maka ia pun adalah pendidikan. Kepemimpinan sebagai pendidikan jika ia berhasil menciptakan karakter bawahan, alasannya adalah mengandung nilai pedagogis.

Pembentukan karakter berarti transformasi nilai-nilai kehidupan yang konstruktif membangun sifat-ssifat pribadi. Untuk itu kepemimpinan pedagogis didukung oleh kompetensi dasar yang merupakan paduan kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ) serta kecerdasan spiritual (SQ).IQ dengan pertimbangan rasional, EQ dengan pertimbangan kesadaran emosi, serta SQ dengan pertimbangan kebermaknaan holistik. Jadi kepemimpinan pedagogis memiliki pertimbangan rasional, kesadaran emosi,serta kebermaknaan holistik secara terpadu.

Kepemimpinan pedagogis tidak dikendalikan pertimbangan rasional atau emosional, akan tetapi oleh kecerdasan spiritual. Kepemimpinan seperti ini tidak hanya sekedar sanggup membuat bawahan bersedia bekerja sama, melainkan terjadi transformasi nilai yang menyentuh pembentukan karakter mereka. Kepemimpinan kedepan wajib sanggup menyentuh perkembangan karakter (keperibadian). Itulah kepemimpinana pedagogis. Mestinya seseorang atau grup bersedia bekerja sama bukan alasannya adalah faktor eksternal semata, melainkan lebih dipengaruhi motivasi internal yakni keperibadian (karakter) mereka sendiri. Loyalitas institusional bukan alasannya adalah ditekan, takut atau timbul kecemasan, atau alasannya adalah dibujuk, melainkan ia memiliki kekuatan loyalitas pengembangan kelembagaan alasannya adalah transformasi nilai melalui perilaku pemimpin pedagogis.

Related Posts:

0 Response to "Kepemimpinan Pedagogik"

Posting Komentar